![]() |
book cover of Black Interview |
Andre Syahreza,
dengan cerdas dan unik, menuliskan imajinasinya mengenai kota Jakarta 100 tahun
kemudian dari berbagai sisi kehidupan, dibumbui dengan komedi dan sindiran
terhadap berbagai issue yang sedang berlangsung saat itu. Beberapa tulisan
menceritakan bagaimana masyarakat Jakarta 100 tahun kemudian hidup dalam logika
yang bertolak belakang dengan logika masa kini. Misalnya, dalam tulisan
berjudul “Zaman Waras” yang berlatar kota Jakarta pada tahun 2111 Masehi,
diceritakan warga Jakarta hidup dengan budaya gila. Orang gila di jaman itu
adalah orang waras di jaman ini, sedangkan orang waras di jaman itu adalah
orang gila di jaman ini dan dianggap sebagai sampah masyarakat. Segala tindakan
dan kegiatan pada jaman itu dilakukan segila-gilanya. Segala hal yang masih
waras dan bermoral dianggap aib di jaman itu.
Dengan
imajinasinya yang hidup dan liberal, Andre Syahreza memuaskan rasa ingin tahu
pembaca akan masa depan Jakarta. Masa depan itu sendiri sebenarnya adalah
pilihan. Anggaplah Jakarta masa kini sebagai anak remaja yang berada dalam dua
pilihan yang akan menentukan masa depannya: positif atau negatif. Jika warga
jakarta tetap berperilaku dengan tanpa mengindahkan moral dan norma, sangat mungkin
tulisan-tulisan dalam “Black Interview” benar-benar terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih ^^