Tampilkan postingan dengan label PLH SIKLUS ITS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PLH SIKLUS ITS. Tampilkan semua postingan

Kamis, 31 Januari 2013

Rumah Kedua Sikluser


Pernah menonton serial FRIENDS? Serial tersebut menceritakan tentang kehidupan beberapa orang sahabat yang tinggal di bawah satu atap yang sama. Kami, para Sikluser, juga memiliki cerita tentang hidup di bawah satu atap yang sama.
Sikluser adalah sebutan bagi anggota PLH SIKLUS ITS (baca di sini). Tidak peduli apakah ia Anggota Muda (AM), Anggota Penuh (AP), maupun Anggota Luar Biasa (ALB). Setelah dilantik menjadi anggota, ia juga termasuk Sikluser.
PLH SIKLUS ITS memiliki sebuah basecamp atau sekretariat yang biasa kami sebut ‘sekret’. Sekret kami terletak di lantai dua gedung M-Web Kampus ITS Surabaya. Lantai dua gedung M-Web terdiri dari tiga ruangan. Dua ruang yang terletak di ujung barat dan timur memiliki ukuran yang cukup luas. Ruangan di ujung barat digunakan untuk sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa ITS (BEM ITS), sedangkan ruangan di ujung timur digunakan untuk sekretariat Pramuka ITS. Di tengah kedua ruangan tersebut, ada satu lagi ruangan yang dua kali lebih luas. Ruang tengah ini disekat menjadi tiga bagian dengan luas yang sama besar untuk dijadikan sekretariat tiga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), yaitu Resimen Mahasiswa (Menwa), Koperasi Mahasiswa (Kopma), dan PLH SIKLUS ITS. Sekretariat Kopma terletak di tengah antara sekretariat Menwa dan PLH SIKLUS ITS. Sekretariat Menwa terletak di dekat sekretariat BEM. Sedangkan sekret-nya para Sikluser terletak di dekat sekretariat Pramuka. Hubungan per-tetangga-an kami cukup harmonis lah, meskipun kadang-kadang agak terganggu dengan suara super berisik dari sekretariat Kopma. Yang paling menyebalkan adalah ketika ada seseorang yang ingak-inguk di depan sekret kami, lalu ketika ditanya ada perlu apa, dia menjawab, “mau ambil jas almamater”. Jas almamater adalah salah satu produk yang dijual oleh Kopma. Begitu juga ketika BEM mengadakan lomba, beberapa pendaftar biasanya akan kesasar di sekret kami. Yah, maklum sih, sekret kami memang terletak tepat di depan tangga, jadi hal pertama yang dilihat begitu sampai di lantai dua adalah pintu sekret kami. Hemm, tapi lama-lama sebel juga, sih, karena kejadian semacam ‘kesasar’ itu sangat sering terjadi. Kalau sudah kewalahan meladeni orang-orang yang kesasar itu, maka  kami akan membiarkan mereka berdiri ingak-inguk di depan pintu dan tidak akan menjawab pertanyaan mereka. Kami berpura-pura tidak melihat maupun mendengar mereka. Setelah bosan ber-ingak-inguk, mereka akan pergi dan mencari jalan yang benar. Hahaha. Salah sendiri tidak melihat stiker yang sudah kami tempel di samping pintu. Di sana, kan, sudah terpampang nyata (Syahrini mode on) gambar lambang dan nama organisasi PLH SIKLUS ITS. Yang paling menyenangkan adalah bertetangga dengan Pramuka. Kadang-kadang setelah berkegiatan, ketika ada makanan lebih, mereka akan menyetorkannya ke sekret kami. Hehe.
Sekret kami, selain menjadi prasarana dari PLH SIKLUS ITS, juga menjadi rumah kedua bagi kami. Ketika musim berkegiatan, sepertinya para anggota aktif lebih sering menginap di sekret daripada di kosnya masing-masing. Di sekret terdapat perlengkapan-perlengkapan yang bisa menunjang kehidupan sehari-hari kami. Di sana ada kompor, peralatan masak, peralatan makan, televisi, galon air, musholla kecil, meja, kursi, komputer, printer, bantal-bantal, karpet empuk, loker, buku-buku (kalau yang ini, sih, jarang diambil dari tempatnya), majig com, dan yang paling disukai adalah layanan wi-fi gratis selama 24 jam sehari. Kamar mandi? Jangan khawatir, di lantai 1 gedung M-web ada empat kamar mandi, masing-masing dua untuk ladies dan dua untuk gentleman. Tapi para gentleman lebih suka ber-ekspansi ke kamar mandi ladies. Aku juga tidak tahu mengapa, mungkin karena kamar mandi gentleman sangat jorok. Sebenarnya, sih, kamar mandi ladies juga tidak begitu bersih.
Selain perlengkapan untuk kehidupan sehari-hari, di sekret kami juga disimpan perlengkapan untuk berkegiatan di alam bebas, seperti tenda, tas carrier, nesting, berbagai jenis karabiner, berbagai jenis tali, dsb.

Sekret kami berukuran sekitar 7 x 5 m2. Antara sekret kami dengan sekretariat Kopma hanya dibatasi oleh sekat dari papan setinggi sekitar 130 cm, begitu juga dengan bagian depan sekret kami. Untuk bagian belakang dan bagian yang berbatasan dengan sekretariat Pramuka, langsung menempel ke dinding. Hemm, pusing, ya? Baiklah, begini denah gedung M-Web Lantai 2:

denah Gedung M-Web Lantai 2
Karena papan sekat yang pendek itu, orang-orang di luar area sekret bisa mengintip aktivitas kami di dalam. Untuk menjaga privasi aktivitas, maka kami menambah tinggi sekat dengan memasang gorden di atas papan sekat. Dengan demikian, sekat yang mengelilingi sekret kami bertambah tinggi menjadi dua meter, sehingga aktivitas kami di dalam sekret tidak bisa lagi diintip dari luar.
Area di dalam sekret kami dibagi menjadi enam bagian, yaitu ruang tamu, ruang tengah, ruang administrasi, ruang apa aja boleh, dapur super mini, dan musholla kecil. Nah, berikut ini denahnya:
denah Sekret
Ruang sekret sudah mengalami perombakan sebanyak tiga kali hingga saat ini, sebab pengurus akan selalu meningkatkan dan memperbaiki sarana dan prasarana milik PLH SIKLUS ITS. Denah di atas pun bisa berubah suatu saat nanti. Bahkan, lokasi sekret bisa juga berubah jika sudah mendapatkan sekret yang lebih nyaman dan aman.
Sebelum berlokasi di gedung M-Web lantai 2, sekret kami berada di ruang L-100 yang terletak di area kantin pusat Kampus ITS, bertetangga dengan BEM dan Kopma. Akan tetapi, pada tahun 2009 area kantin dirombak, sehingga sekretariat organisasi yang berada di area kantin dialihkan di gedung M-Web lantai 2. Kalau dibandingkan dengan kenyamanan dan keamanannya, sekret kami yang dulu jauh lebih nyaman dan aman daripada yang sekarang. Menurut kabar yang ada, sebenarnya sekret di gedung M-Web hanya bersifat sementara sebelum pihak kampus memberi lokasi yang lebih layak.
Setiap sikluser yang aktif pasti memiliki kenangan masing-masing di sekret. Aku sendiri memiliki banyak kenangan di sekret bersama Janet, Nurma, Norma, Zahroh, Faid, Haris, Arab, Gembel, Mbak Lusi, Mbak Senja, Mbak Matus, Mas Iteung, Bang Cipto, Putri, Meita, Sandi, Sulis, Ana Yuni, Bang Ochim, Anis, Bodro, Bonas, Martha, Muhim, Mas Dayat, Mas Iriel,... Saking banyaknya, aku sampai lupa harus menyebut siapa lagi. Hehe.
Sebenarnya di posting-an kali ini aku bermaksud menceritakan tentang kebersamaan kami. Tapi sepertinya kebersamaan itu tidak bisa dirangkum dalam satu tulisan. Aku ingin menceritakan setiap detail kebersamaan itu, hingga suatu saat nanti, ketika aku sudah tua, aku akan tersenyum mengingat kenangan yang pernah kami lalui bersama. Nantikan posting-an selanjutnya ya.. (ada gak ya, yang menantikan? hehe)

Senin, 28 Januari 2013

Diklatsar PLH SIKLUS ITS



Sekarang ini PLH SIKLUS ITS sedang menggelar acara pendidikan dan latihan dasar XXV (Diklatsar XXV). Seperti yang sudah pernah kuceritakan, diklatsar PLH SIKLUS ITS terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah diklat forum dan praktek, sedangkan tahap kedua adalah diklat lapangan. Yang sedang berlangsung sekarang adalah diklat lapangan yang diadakan pada tanggal 26-30 Januari 2013 di Trawas, Mojokerto. Sedangkan diklat forum dan praktek sudah dilaksanakan pada tanggal 13-16 Januari 2013.
Hemm, sepertinya ada yang belum mengerti soal PLH SIKLUS ITS ini ya? Okelah, I will tell you here if then. PLH SIKLUS ITS (Pencinta Lingkungan Hidup SIKLUS ITS) adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). UKM ini bergerak dalam bidang konservasi lingkungan dan identik dengan mapala (mahasiswa pencinta alam). Untuk menjadi anggotanya, setiap calon anggota harus mengikuti serangkaian diklatsar yang terdiri dari dua tahap seperti yang kusebutkan di atas. Ada tiga status keanggotan di PLH SIKLUS ITS, yaitu anggota muda (AM), anggota penuh (AP), dan anggota luar biasa (ALB). AM adalah anggota baru yang sudah dinyatakan lolos diklatsar. Setelah lolos diklatsar, maka AM harus mengikuti pola pembinaan agar bisa diangkat menjadi AP. Pola pembinaan merupakan serangkaian kegiatan yang disusun oleh divisi pendidikan dan latihan (Diklat) selama satu tahun kepengurusan. Selama mengikuti pola pembinaan, divisi diklat akan menilai AM yang bersangkutan apakah dia sudah layak diangkat menjadi AP atau belum. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan keaktifan, kemampuan, keloyalan, dan beberapa parameter lainnya. AM yang sudah dirasa cukup dan layak, akan diangkat menjadi AP dan dipersilahkan untuk mengabdikan dirinya dengan menjadi pengurus di PLH SIKLUS ITS. Namun, jika AM dirasa belum cukup dan layak menjadi AP, maka dia diperbolehkan mengikuti pola pembinaan di tahun selanjutnya. Status AP akan berakhir setelah AP yang bersangkutan sudah get out dari kampus, baik dengan cara terhormat (lulus kuliah) maupun tidak terhormat (misalnya drop out). Status AP tersebut akan berganti menjadi ALB yang akan terus berlaku selamanya, sampai orang yang bersangkutan meninggal dunia.
Sampai sekarang, aku sudah mengikuti diklatsar PLH SIKLUS ITS lima kali, yaitu pada tahun 2009 sebagai peserta, tahun 2010 sebagai panitia, tahun 2011 sebagai AP (instruktur), tahun 2012 sebagai komisi disiplin, tahun 2013 sebagai AP (instruktur). Di masing-masing tahun, tentu saja ada cerita. Hemm, tetapi jangan harap aku akan menceritakan proses diklatsar PLH SIKLUS ITS. Kalau mau tahu, ayo segera daftar saja jadi anggota PLH SIKLUS ITS. Tapi syaratnya harus menjadi mahasiswa ITS dulu yaa. Hehe.
Pada tahun 2009, diklatsar PLH SIKLUS ITS meloloskan 29 orang sebagai AM angkatan diklat XXI, salah satunya aku. Setelah mengikuti diklatsar, kami ber-29 mengikuti pola pembinaan. Waktu itu, pola pembinaan dimulai dengan menjadi panitia dies natalis PLH SIKLUS ITS ke-21. Di sini lah saatnya kami ber-29 saling mengenal dan memahami karakter masing-masing. Sayangnya, tidak semua dari ke-29 orang tersebut aktif dalam kegiatan ini. Mungkin hampir separuh yang tidak aktif. Angkatanku (angkatan XXI) benar-benar terseleksi dengan sendirinya. Entahlah, mungkin karena mereka tidak sejalan dengan visi dan misi PLH SIKLUS ITS.
Setelah dies natalis PLH SIKLUS ITS ke-21 usai, pola pembinaan dilanjutkan dengan kegiatan LANDAKS XXI (Latihan Dasar Kepemimpinan PLH SIKLUS ITS XXI). LANDAKS dilakukan di sebuah rumah peristirahatan yang cukup jauh dari keramaian. Selama LANDAKS, kami (para peserta) mendapat banyak pengetahuan baru seputar PLH SIKLUS ITS dan ilmu manajemen organisasi dan kegiatan. Di suatu sesi saat LANDAKS, kami dilatih untuk melakukan wawancara dan mencari informasi tentang lingkungan hidup di desa Sajen, desa tempat kami melaksanakan LANDAKS XXI. Di akhir kegiatan LANDAKS, ada ujian akhir yang akan menentukan lulus tidaknya peserta. Kelulusan LANDAKS ini penting demi peniliaian dalam pola pembinaan. Nilaiku? Tentu saja. Lulus. Tapi mepet. Hasil pembulatan pula. Hahaha. Nilai minimal untuk dapat lulus LANDAKS waktu itu kalau tidak salah 70, sedangkan nilaiku adalah enam-puluh-sembilan-koma-sekian yang kalau dibulatkan hasilnya menjadi 70. Hehehe.
Seusai LANDAKS, pola pembinaan dilanjutkan dengan kegiatan latihan ke-pencinta-alam-an yaitu panjat tebing, gunung hutan (navigasi darat dan analisa vegetasi), dan arung jeram. Goal dari kegiatan latihan tersebut adalah praktek di tempat sebenarnya. Dari ketiga kegiatan tersebut, aku mengikuti kegiatan latihan dan praktek gunung hutan yang saat itu diadakan di gunung Semar, Pundak, dan sekitarnya. Kalau penasaran di mana gunung Semar dan Pundak, silakan tanya ke mbah google aja yaa. Yang jelas, gunung-gunung itu berada di provinsi Jawa Timur.
Setelah mendapat ilmu dan pengetahuan dari LANDAKS dan kegiatan ke-pencinta-alam-an, AM angkatan XXI diharuskan mengadakan kegiatan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat. Kegiatan tersebut disebut Bakti Lingkungan XXI. Sebelum akhirnya memutuskan kegiatan apa yang akan dilakukan, kami mengadakan rapat berkali-kali dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Bukan tanpa alasan. Kami ingin kegiatan yang kami adakan nantinya akan memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Setelah rapat berkali-kali, perombakan rencana berkali-kali, dan survey berkali-kali, maka kami memutuskan mengadakan kegiatan dengan tajuk “Bakti Lingkungan XXI: Semarak Bakau Bermanfaat” atau yang disingkat menjadi SBB. Kegiatan tersebut diadakan di desa Brondong, Lamongan, Jawa Timur. Desa Brondong dipilih sebagai lokasi kegiatan SBB sebab di daerah tersebut banyak tumbuh pohon bakau.
Kegiatan SBB berupa workshop tentang pemanfaatan bakau yang diikuti oleh warga desa Brondong dan sekitarnya. Workshop diberikan oleh pemateri dari AM angkatan XXI dan Pak Soni. Pak Soni adalah seorang pakar mangrove (pohon bakau) dari Wonorejo, Surabaya, yang cukup terkenal. Sekarang ini Wonorejo sudah dijadikan menjadi ecowisata mangrove. Ohya, pemateri dari AM angkatan XXI yang mengisi workshop sebelumnya juga sudah belajar dari Pak Soni. Hehe.
Dalam workshop tersebut, diuraikan berbagai macam manfaat pohon bakau, baik dari segi alam maupun komersil. Pohon bakau merupakan jenis pohon yang tumbuh di tepian perairan, sehingga dapat mencegah abrasi. Pohon bakau juga memiliki serapan karbon yang cukup tinggi. Selain itu, akar-akar pohon bakau yang terendam di air juga bisa menjadi ekosistem dari makhluk hidup yang tinggal di perairan tersebut, seperti rajungan, udang, kerang, kepiting dan ikan-ikan kecil. Sedangkan dari segi komersil, ternyata buah pohon bakau bisa diolah menjadi berbagai macam makanan. Ada jenis pohon bakau yang buahnya bisa diolah menjadi pengganti beras, tepung untuk membuat kue, dan minuman berasa (sirup). Ada juga buah pohon bakau yang bisa dijadikan bahan baku dalam produksi biosolar. Pernah membaca postinganku sebelum ini yang berjudul Empat Setengah Tahun Kuliah? Di postingan tersebut aku menceritakan bahwa aku mengambil TA dengan judul “Pemanfaatan Kulit Telur Ayam dan Abu Layang Batubara sebagai Katalis Heterogen dalam Reaksi Transesterifikasi Minyak Nyamplung (Calophyllum Inophyllum Linn)”. Pohon Nyamplung tersebut juga merupakan asosiasi dari pohon bakau.
Di balik kesuksesan kegiatan SBB (iya dong, sukses!), ada satu musibah yang mengakibatkan Sulis (ingat Sulis? Dia salah satu personil di Goes to Jember) patah tulang di tangan kanannya. Satu bulan sebelum hari-H, beberapa orang panitia melakukan survey ke tempat yang akan dijadikan  lokasi kegiatan. Aku tidak ikut pergi survey saat itu. Mereka pergi dengan sepeda motor. Di tengah perjalanan ke Lamongan, motor yang dikendarai oleh salah satu panitia berhenti mendadak, sehingga motor lain yang juga dikendarai oleh panitia di belakangnya menabrak motor yang berhenti mendadak tersebut. Karena kecelakaan tersebut, dua motor harus masuk bengkel dan tiga orang panitia luka-luka. Dua orang lainnya luka ringan, dan satu orang lagi (Sulis) mengalami patah tulang di tangan kanan.
Karena cedera tersebut, Sulis jadi seperti semacam peliharaan. Hehe. Bagaimana tidak, dia tidak bisa keluar kos, dan selalu disuapi kalau makan. Hikz :’(
Untung saja Sulis termasuk cewek yang mandiri dan kuat. Dia segera sembuh dan bisa kembali membantu persiapan kegiatan SBB meskipun tangannya dibalut perban.
Setelah kegiatan SBB selesai, kami mendapat tantangan dari salah satu ALB untuk menyelesaikan  Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) maksimal tiga hari setelah kegiatan usai. ALB yang bersangkutan berjanji akan menambah dana kegiatan sebesar Rp 1.000.000,00 jika kami bisa menepati tantangannya. Alhamdulillah, buku LPJ setebal hampir 3 cm tersebut selesai juga dalam tiga hari, tepat pada pukul 00.00. Hehehe.
Sumber dana kami untuk melakukan kegiatan SBB berasal dari kampus, bantuan PLH SIKLUS ITS, sponsor dari PT SIER dan Lily Bakery, serta hasil menjual barang-barang bekas milik panitia. Setelah dijumlahkan semua, ternyata masih ada selisih negatif dengan rencana anggaran dana yang kami buat. Oleh karena itu, uang Rp 1.000.000,00 tersebut sangat bernilai bagi kami. Kenyataanya, masih ada sisa saldo dari keseluruhan biaya tersebut.
Selama proses kegiatan SBB, dari pra sampai pasca hari-H, AM angkatan XXI banyak yang mutung alias menghilang dari PLH SIKLUS ITS. Yaa, setiap orang pasti memiliki prioritasnya masing-masing, apalagi kami berstatus mahasiswa. Persiapan kegiatan SBB itu pun banyak memakan waktu.
Setelah kegiatan SBB, berakhirlah rangakaian kegiatan pola pembinaan. Tetapi, penilaian masih dilakukan sampai menunggu waktu yang tepat untuk mengangkat AM menjadi AP. Penilaian dilakukan dengan melihat keaktifan dan kecakapan serta keloyalan AM dalam berbagai kegiatan PLH SIKLUS ITS. Kegiatan paling terakhir sebelum aku diangkat menjadi AP adalah diklatsar XXII PLH SIKLUS ITS pada tahun 2010.
Pada diklatsar XXII tahun 2010, aku dan teman-teman seangkatan ikut serta sebagai panitia. Di hari terakhir diklatsar XXII, panitia mendapat kejutan. Hemm, bukan kejutan, sebenarnya aku sudah menduganya sih. Di hari terakhir itu, kami, para panitia, mendapat instruksi dari para AP dan ALB untuk melakukan susur sungai untuk mencari sesuatu. Susur sungai yang ini bukan menggunakan perahu, tetapi langsung nyemplung ke dalam sungai yang airnya luar biasa dingin. Brrrr. Kami melakukan susur sungai sampai di suatu tempat di dekat air terjun. Dan di air terjun itu lah, kami dilantik menjadi AP. Tidak semua dari kami dilantik menjadi AP. Ada beberapa orang teman yang belum bisa dilantik, sebab menurut peniliaian, mereka masih belum layak. Dari ke-29 orang angkatan XXI, yang dilantik menjadi AP saat itu adalah 18 orang.
Persaaanku saat itu? Campur aduk, tapi yang terutama adalah terharu. Aku sempat menangis waktu proses pelantikan. Lebay yah gue? Hehe.
Sebenarnya sih, aku belum merasa layak dilantik menjadi AP. Dari segi softskill maupun hardskill, sepertinya aku belum bisa apa-apa. Tapi para AP dan ALB memiliki penilaian lain. Rupanya bukan hanya hardskill dan softskill yang dibutuhkan, tetapi juga loyalitas. Hardskill dan softskill adalah hal yang penting, tetapi tanpa loyalitas terhadap PLH SIKLUS ITS, mereka tidak akan bisa bertahan. Sedangkan hardskill dan softskill bisa dipelajari kapan pun.
Beberapa hari setelah pelantikan AP, namaku muncul di SK Ketua Umum yang menjelaskan bahwa nama-nama yang tertera telah menjadi pengurus PLH SIKLUS ITS. Aku ditugaskan untuk membantu di divisi Hubungan Masyarakat (Humas), seperti jabatanku sebelumnya di HIMKA (Himpunan Mahasiswa Kimia).
***
PLH SIKLUS ITS telah memberi banyak hal untukku: Saudara baru, pengetahuan baru, pengalaman baru. PLH SIKLUS ITS juga mengajarkan tentang berbagi, bersaudara, memberi, membantu, mandiri, kebijaksanaan, keteguhan, ketangguhan, loyalitas, dan keberanian. Terimakasih PLH SIKLUS ITS...
Hari Sabtu dan Minggu kemarin, aku sempat datang ke lokasi Diklatsar XXV PLH SIKLUS ITS. Semoga Diklatsar XXV bisa melahirkan ranger-ranger PLH SIKLUS ITS yang tangguh, berani, dan yang paling penting loyal terhadap PLH SIKLUS ITS. Salam Lestari!