Jumat, 21 Maret 2014

You, Me, and Kilometers

you, me, and kilometers

You eat your food
You said you love meat most
I told you to drink a tomato juice to fix your health

You drive in your car
You said you're driving fast
I told you have hours, not to hurry up

You sleep on your bed
You said you got fever
I told you to take an aspirin, but you don't like taking a pill

You sit in front of your house
You said you miss a home
I told you I miss you

You reach house late
You said you got a tiring day
I told you to take a rest

Baby, you know, kilometers distance us
I couldn't see you every time I want
But you have to know, you're the one I miss the most

Friends are laughing at us
People ask me what kind of us to be,
how I could stand for us,
why it's just you
I smile
Because they won't know
Kilometers are not far enough for our heart
Because you make me stop to look for, and start to look after

Friends will stop laughing at us
People will stop wondering what kind of us to be
When kilometers give up on us and the day come

Friends will stop laughing at us
People will stop wondering what kind of us to be
When I could prepare a tomato juice for you,
When I could kiss you before you leave for work,
When I could hug you any time,
When I could set a dinner for us
When I could prepare two cups of tea for us enjoying the rain

Baby, believe me,
Kilometers are not far enough for our heart



this is dedicated to "ZA"
Pandaan, 21 Maret 2014
Ekky Riza

Rabu, 19 Maret 2014

Terimakasih


Aku terlarut dalam malam. Hancur lebur menjadi partikel. Aku menyatu dengan gelap. Aku merasakan hadirmu.

Dua puluh empat bulan yang lalu kau dan aku masih berlari-lari kecil di pinggir Pantai Papuma. Musik lautan dimainkan oleh ombak yang bersinergi dengan air laut membunyikan suara-suara alam yang selalu kau banggakan padaku. Kau membawa kameramu, berusaha merekam setiap ekspresi yang muncul dari wajahku. Kau bilang aku cantik.

Tiga puluh satu bulan yang lalu kau dan aku masih duduk di tepian sebuah kolam, yang kita juluki “kolam pengakuan”. Di sana pertama kalinya hati kita bertemu. Bulan dan bintang menemani kita dengan lukisan langit yang selalu kau kagumi. Kita tertawa mendengar suara kodok yang bernyanyi setelah hujan turun. Bahkan malam itu pun, hujan turun ingin menyaksikan kita. Angin malam datang memberi salam kepada kita. Sang bulan tampaknya telah memberi kabar kepada seluruh elemen alam tentang kita.

Delapan belas bulan yang lalu kau dan aku menapaki tanah Mahameru. Aku seorang lemah yang tiba-tiba menjadi kuat untukmu, semata-mata ingin menunjukkan bahwa aku adalah wanita yang tepat untukmu. Kau ingat, matamu selalu berbinar-binar cemerlang saat menceritakan apa yang kau lihat di Ranu Kumbolo, apa yang kau pikirkan di Oro-Oro Ombo, apa yang kau rasakan di Mahameru. Aku ingin merasuki rasamu secara utuh.

Dua puluh bulan yang lalu kau dan aku berada di tengah padatnya kota Surabaya. Kau bilang ingin menunjukkan tempat yang menakjubkan kepadaku. Aku buta arah, kau mengerti itu. Maka kau tidak pernah sekali pun melepaskan tautan jari tanganmu dari jari tanganku. Sepanjang jalan bernama “Jalan Semarang” itu, kau dan aku bergandengan tangan mencari buku-buku tua dan murah yang sudah lama kita cari.

Enam belas bulan yang lalu kau dan aku duduk berhadapan di sebuah meja kafe es krim. Aku ingin mentraktirmu sebagai ucapan terimakasih atas semua kebaikan yang kau tanamkan padaku. Saat itu kau baru saja pulang dari pendakian Gunung Rinjani. Aku memesan satu porsi es krim coklat favoritmu dan satu porsi es krim vanilla favoritku. Aku menunggu binar-binar matamu saat menceritakan perjalanan Rinjani mu.

Namun kau diam.

Matamu sayup.

Aku bertanya mengapa. Matamu menatap mataku, mengisyaratkan bahwa kita sudah selesai. Kau tidak perlu bicara, aku sudah mengerti.

Rasamu telah berbeda.

Kau bilang kau bertemu lagi dengannya. Wanita itu. Yang selalu kau ceritakan. Yang tidak pernah kau lupakan. Yang selalu kau banggakan. Yang selalu kau hadirkan bahkan saat kita bersama.

Seketika. Aku melupakan nikmatnya rasa es krim vanilla favoritku. Aku merasakan hatiku tertusuk tombak. Otakku memaksa agar air mataku tidak keluar. Namun hatiku lebih kuat. Hatiku mengambil kendali atas seluruh tubuhku. Otakku tidak berfungsi. Serta merta air mataku jatuh.

Aku menangkupkan tangan di wajahku, berharap kau akan meraihnya dan mengatakan bahwa kau akan tetap bersamaku. Tetapi kau diam. Aku menangis sendirian. Kau dan aku hening di sudut kafe es krim yang ramai pengunjung. Kau menungguiku hingga aku lelah menangis. Aku membuka tanganku, meskipun aliran air mata masih belum bisa kuhentikan. Aku melihatmu menatapku.

Kau menatapku nanar. Aku bisa merasakan kekacauan di dalam hatimu. Saat itu kita tidak saling bicara. Kau hanya menatapku, dan aku mengerti. Bahwa kita telah usai. Bahwa wanita itu telah menunggumu untuk segera kembali padanya.

Bahwa kau tidak memilihku. Bahwa wanita itu telah meninggalkanmu, dan kau tetap memilih bersamanya.

Kau berucap maaf, lalu pergi meninggalkanku menangis sendirian di sudut kafe es krim. Aku memaksa tersenyum dan berkata kepadamu sebelum kau pergi, “terimakasih.”

Enam belas bulan yang lalu. Kau ingat? Hatiku masih saja perih.

Senin, 30 Desember 2013

Evaluasi 2013

Halo para tetesan air hujan,
Waktu berjalan, hmm tidak, sepertinya waktu tidak berjalan, tetapi berlari dengan sangat cepat.
Rasanya baru beberapa saat yang lalu aku masih ribet menata 2013, berharap di tahun 2013 aku sudah mencapai beberapa target yang aku kejar dalam tahun 2013, yaitu:
1. Lulus kuliah dan wisuda di bulan Maret tanggal 16 atau 17. FYI, saya sudah gagal untuk ikut wisuda di semester sebelumnya.
2. Segera mendapat pekerjaan dengan bekal ijazah S1 Kimia.
3. Memperoleh uang sebesar Rp 5.000.000,00 dari hasil menjual 'hasil karya' dari kain perca.
4. Menggunakan uang Rp 5.000.0000,00 tersebut untuk membeli mesin jahit baru dan beberapa gulung kain untuk memulai home industri kami (saya dan Ibu).
5. Bisa menjahit dan membuat model baju, selanjutnya untuk dijual. Hehehe.
6. Lebih giat menulis dan menghidupkan blog saya: soreinilagi.blogspot.com (silakan dikunjungi... Hehe, sekalian promosi)
7. Menyelesaikan cerita "Ar-Rahman" (sekarang masih 4.030 kata, hehe), sambil mencatat ide cerita lainnya.
8. Melakukan perjalanan ke Jawa Barat untuk memulai "around the Java"
9. Meningkatkan kemampuan english, sekarang masih di toefl 480, semoga di akhir 2013 bisa meningkat menjadi 520 atau lebih. Mungkin kalau kondisi memungkinkan, juga ingin memulai belajar bahasa Jerman :)
10. Berjuang, berdoa, dan bertawakkal untuk menjadikan harapan-harapan ini menjadi nyata, bukan hanya tulisan.


HASILnya?
Banyak sekali yang mandek, dan akhirnya tidak terlaksana. Well, aku akan mengajak kalian, para tetesan air hujan, untuk mengevaluasi target-2013-ku satu per satu.
1. Lulus kuliah dan wisuda di bulan Maret tanggal 16 atau 17. Well done! Terimakasih Ayah, Ibu, Bu Ratna, Bu Nurul, Merdeka, Meita, Jannah, Zahroh, Nurma, Edry, temen-temen C 26, sodara-sodara SIKLUS, dosen dan staf jurusan Kimia FMIPA ITS, serta semua orang yang telah menginspirasi dan membantuku selama kuliah. Yang paling pasti adalah, aku tidak akan pernah lulus dari jurusan kimia FMIPA ITS tanpa ridho dari Allah SWT. Alhamdulillah. Tiada daya dan upaya selain dari-Nya.
2. Segera mendapat pekerjaan dengan bekal ijazah S1 Kimia. Good! Setelah wisuda pada bulan Maret 2013, aku baru mendapat pekerjaan pada bulan Juli 2013. Bukan di perusahaan besar semacam Sampoerna, Semen Gresik, Charoen Phokpand, dsb., tetapi setidaknya aku bisa banyak belajar dari pengalaman kerjaku yang pertama, dan bertemu dengan orang-orang baru di tempat kerja baru. Trust me, mereka (orang-orang baru itu) sangat menginspirasi!
3. Memperoleh uang sebesar Rp 5.000.000,00 dari hasil menjual 'hasil karya' dari kain perca. FAILED! Targetku yang satu ini benar-benar gagal total! Setelah lulus, aku sibuk mencari kerja, pergi ke bursa karir, mempersiapkan dokumen, tes psikologi, interview, sampai akhirnya aku melupakan tentang lima juta yang harus kuhasilkan dari kain perca. Dan sekarang, gunungan kain percaku itu masuk ke dalam lemari kecil di gudang rumah. Mungkin suatu saat, saat aku ingin (kapan?), aku akan mengetuk pintu lemari kecil itu dan berkata kepada gundukan kain perca itu, "Hai, apa kabar? Masih mau main denganku?". Hmmm.. Mereka masih mau nggak ya?
4. Menggunakan uang Rp 5.000.0000,00 tersebut untuk membeli mesin jahit baru dan beberapa gulung kain untuk memulai home industri kami (saya dan Ibu). DOUBLE FAILED! Nah! Kalau target nomor 3 saja sudah FAILED, apalagi yang ini!
5. Bisa menjahit dan membuat model baju, selanjutnya untuk dijual. Hehehe. TRIPLE FAILED! Sebenarnya nomor 3 - 5 adalah target berseri, jadi kalau target nomor 3 gagal, ya pasti nomor 4 dan 5 juga gagal.
6. Lebih giat menulis dan menghidupkan blog saya: soreinilagi.blogspot.com. Kalau yang ini... Hehe, silakan para tetesan air hujan saja yang menilainya sendiri. Hehe. Muah muah.
7. Menyelesaikan cerita "Ar-Rahman" (sekarang masih 4.030 kata, hehe), sambil mencatat ide cerita lainnya. FAILED! Suatu malam, waktu aku begadang, aku sedang mencoba menyelesaikan cerita "Ar-Rahman" sambil menonton TV di channel INDOS*AR. You know what? Ada sebuah FTV yang sedang diputar, dan ceritanya hampir hampir hampir sama dengan cerita yang  sedang kutulis. Akhirnya, aku malas melanjutkannya. Mungkin aku harus memikirkan ide cerita lain yang lebih kreatif. Hmmmmm.
8. Melakukan perjalanan ke Jawa Barat untuk memulai "around the Java". DONE! Yeey! Aku sudah jalan-jalan ke Bandung dan Banjar (perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah). Aku senang sekali bisa bermalam di rumah Mbak Ticha dan menggendong anaknya, Rezvan, di Lembang. Mbak Ticha banyak bercerita pengalaman hidupnya, yang sangat menginspirasiku. Makasih Mbak Ticha, makasih Rezvan. Dan makasih Dek Ana yang sudah menampungku waktu di Banjar. Makasih Eyang di Banjar yang menunjukkan semangat ibadah dan bekerja meskipun sudah sepuh. Ah, makasih juga Uwak yang sudah membuatkanku oncom dan sambal terasi yang paling enak yang pernah aku rasakan! Benar-benar sambal terasi paling enak yang pernah aku rasakan, dan tidak pernah aku temukan di warung-warung makan mahal sekali pun!
9. Meningkatkan kemampuan english, sekarang masih di toefl 480, semoga di akhir 2013 bisa meningkat menjadi 520 atau lebih. Mungkin kalau kondisi memungkinkan, juga ingin memulai belajar bahasa Jerman :) . Yang ini aku belum sempat melakukan tes TOEFL lagi. Hehe. Tapi aku sudah berencana akan tes TOEFL di bulan Januari 2014. Aku juga sempat mengikuti kursus bahasa Inggris di IALF Surabaya, meskipun cuma tiga bulan. Cuma tiga bulan, karena waktu itu selain nggak ada uang buat melanjutkan juga baru akan mulai bekerja. Setelah punya uang dan waktu, eh kelas yang cocok dengan kemampuanku malah lagi off. Untuk bahasa Jermannya, sejujurnya aku mencantumkan target itu karena dulu aku masih berpacaran dengan Edry yang berencana akan bekerja di Jerman. Namun, karena sekarang sudah putus, ya sudah, belajar bahasa Inggris aja deh. Hehe.
10. Berjuang, berdoa, dan bertawakkal untuk menjadikan harapan-harapan ini menjadi nyata, bukan hanya tulisan. Khusus yang ini, biar Allah SWT. saja yang menilainya.

Itulah target-2013-ku yang sebagian gagal, sebagian lagi berhasil. Tapi setelah aku baca sekarang, ternyata target-2013-ku hanya segitu saja. Dan walaupun hanya segitu saja, ternyata aku pun belum bisa mencapai semua target-2013-ku. PAYAH! Benar-benar PAYAH!
Jika kalian, para tetesan air hujan, menudingku dengan kejam, bahwa aku tidak melakukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mewujudkan semua target-2013-ku, aku akan menerimanya dengan ikhlas, dengan lapang dada. Karena memang begitulah kenyataannya. Aku merasa selama ini diriku hanya terkukung pada kehidupan yang begitu-begitu saja. Hanya sebatas kepuasan pribadi saja. Hanya sebatas pembuktian diri saja. Ternyata, pada tahun 2013, aku hanya menjadi orang kerdil yang mengharapkan peng-aku-an. Aku belum memiliki identitas.

Setelah ini aku akan membuat posting target 2014.
Sampai jumpa para tetesan air hujan. Tetaplah turun membasahi bumi, jangan pernah bosan bertemu dengan ku :)