Rabu, 29 Agustus 2012

Aku Ingin Berpesta


Sunyi
Mereka hanya bilang
siang masih lelah
malam tengah menyembunyikan pesonanya
dan bumi mengurung penghuninya

Tapi aku bisa merasakan
di luar sana ada hingar bingar
musik-musik yang bersemangat
orang-orang yang hidup, benar-benar hidup
suatu bagian lain dari bumi yang membebaskan penghuninya

Tanganku ini semakin jarang membelai cahaya matahari
Kakiku ini hampir tidak pernah menghentak tanah
Kulitku ini haus dipeluk oleh cahaya bulan
tubuhku ini sudah lama tak menari bersama bintang

Aku ingin berpesta
Seperti orang-orang itu, yang benar-benar hidup

2 September 2008


Bagaimana jika ternyata hati ini masih menyimpanmu?
Aku mungkin sudah tak bersisa.
Aku mungkin sudah tak termaafkan.
Aku mungkin sudah hilang bersama waktu.

Bagaimana jika aku meminta satu kesempatan,
yang pernah kubuang,
yang pernah kusia-siakan,
namun kini kusesali?

Aku terus berjalan melangkahimu,
melambaikan tangan padamu,
dan kamu membalasnya dengan senyum.
Ketulusan terpancar jelas dalam katamu.

Aku berkelana melewati waktu, melintasi jalan kehidupan,
sesekali terjatuh,
dan terjatuh,
lalu terjatuh lagi.

Kemudian,
di ujung jalan ini,
aku menoleh pada 2 September 2008.
Kubuka jurnal yang kutulis waktu itu,
kubaca dan aku paham:
Siapa lagi yang bisa lebih baik darimu?

Seandainya ini hanya jalanan ruang,
maka aku akan kembali.
Namun 2 September 2008 adalah jalanan waktu,
yang tak bisa kujelajahi lagi.

Seandainya aku tahu akan ada penyesalan yang panjang untuk ini,
aku tidak akan merusak 2 September 2008.