Kamis, 09 Februari 2012

2 September 2009


2 September 2009

Bagaimana jika ternyata hati ini masih menyimpanmu?
Aku mungkin sudah tak bersisa.
Aku mungkin sudah tak termaafkan.
Aku mungkin sudah hilang bersama waktu.

Bagaimana jika aku meminta satu kesempatan,
yang pernah kubuang,
yang pernah kusia-siakan,
namun kini kusesali?

Aku terus berjalan melangkahimu,
melambaikan tangan padamu,
dan kamu membalasnya dengan senyum.
Ketulusan terpancar jelas dalam katamu.

Aku berkelana melewati waktu, melintasi jalan kehidupan,
sesekali terjatuh,
dan terjatuh,
lalu terjatuh lagi.

Kemudian,
di ujung jalan ini,
aku menoleh pada 2 September 2009.
Kubuka jurnal yang kutulis waktu itu,
kubaca dan aku paham:
Siapa lagi yang bisa lebih baik darimu?

Seandainya ini hanya jalanan ruang,
maka aku akan kembali.
Namun 2 September 2009 adalah jalanan waktu,
yang tak bisa kujelajahi lagi.

Seandainya aku tahu akan ada penyesalan yang panjang untuk ini,
aku tidak akan merusak 2 September 2009.

FIREWORKS


Hi dear,
Hari ini mungkin salah satu hari terindah bagi seorang sahabatku bernama Norma Rahmawati. Dia keren sekali, wow! Kemampuan menulisnya berhasil mengantarkan satu penghargaan sebagai pemenang pertama dalam kompetisi menulis bertajuk ekspedisi cincin api. Bukan berita yang mengejutkan sebenarnya, mengingat dia memang jago menulis, menceritakan kembali pengalamannya dalam sebuah tulisan yang menarik.
Let me tell you little more about this girl. Menurut beberapa orang pengagumnya, Norma Rahmawati atau yang akrab dipanggil Norem ini cantik dan menarik. Tapi dia tidak pernah menerima kenyataan itu, inilah cewek low profile masa kini. Hehe. Dia memang cerdas dalam hal menulis, tapi kadang dia suka lola alias loading lama kalo lagi ngobrol. Aku baru tahu, lho, ada orang jenis begini. Hehe, unik ya?
Kelebihan Norem yang lain, dia selalu melakukan apa yang sedang ia lakukan dengan tidak setengah-setengah, dan bukan merupakan tipe orang yang bisanya cuma ikut-ikutan tren masa kini. Tapi kalo dipuji begitu, dia pasti akan langsung menolaknya. Lagi-lagi, inilah cewek low profile masa kini. Hehe.
Sebelum menjadi juara di kompetisi ekspedisi cincin api, setahuku Norem sempat mengikuti kompetisi-kompetisi lainnya. Dia juga selalu aktif menulis di berbagai media, mulai dari jejaring sosial alias update status facebook, sampai tabloid terbitan organisasi-yang-sukses-membuat-kami-menjadi-saudara-meski-tak-sedarah (baca: PLH SIKLUS ITS).
FYI, PLH SIKLUS ITS ini kepanjangan dari Pencinta Lingkungan Hidup SIKLUS Institut Teknologi Sepuluh Nopember, sebuah organisasi yang berkiprah di dunia per-lingkungan-an dan per-alam-an, duh kacau nih bahasa Indonesia-nya hehehe. Organisasi kami ini sejenis mapala (mahasiswa pencinta alam) yang bidang geraknya lebih ke konservasi.
Oke, oke, back to mbak Norem si cewek low profile. Hoho.
Mungkin menulis memang sudah menjadi bakatnya. Tapi, didn’t you ever hear this formula:
KESUKSESAN = 99% Usaha + 1% Bakat
Wow! See it, bakat hanya memegang 1% dari 100% kesuksesan, sedangkan usaha memegang kendali sebesar 99%. Ya mungkin selisih nilai prosentasenya gak begitu amat, tapi intinya usaha jauh lebih berpengaruh terhadap kesuksesan kita.
Let’s see, misalnya ada seseorang yang mempunyai bakat menjadi titisan Bapak Einstein, tapi kalau setiap harinya hanya dia habiskan untuk bermalas-malasan, apa yang bisa ia dapatkan selain wasting time? Sayang sekali bukan, padahal seharusnya dia sangat berpotensi menemukan hukum-hukum fisika, yang mungkin bisa membuat manusia terbang 3 cm di atas permukaan tanah, hehe.
Misalnya lagi, ada seseorang yang sangat berbakat melukis, kemudian pada suatu saat dia mendengar akan diadakan lomba melukis. Sayangnya, dia melewatkan begitu saja kesempatan emas itu hanya karena minder, takut kalah, gak percaya diri, dan segudang alasan loser lainnya. Well, orang-orang jenis ini patut kita beri stempel ‘loser’ di jidatnya, karena mereka bahkan sudah menyerah sebelum benar-benar bertanding.
Ohya, dan satu contoh lagi. Sebuah cerita dongeng yang sudah sangat sering kita dengar: KANCIL DAN KURA-KURA. Oke, oke, bagi yang belum tahu, jadi begini ceritanya: dahulu kala, hiduplah seekor kura-kura yang mirip kura-kura karena dilahirkan dari seekor induk kura-kura yang kawin dengan kura-kura... Halah, halah! Intinya, pada suatu saat si kancil dan kura-kura berlomba lari. Karena merasa lebih hebat dan cepat daripada kura-kura, di tengah per-lomba-lari-an si kancil memutuskan untuk tidur terlebih dahulu. Menurut kancil, kura-kura tidak akan mungkin bisa menyusulnya. Tapi ternyata, si kancil tidur terlalu lama, dan pada saat ia terbangun, kura-kura sudah berada di garis finish. Jadi, mari kita ambil hikmahnya: tindakan meremehkan orang lain karena merasa lebih hebat daripada mereka hanya akan membawa kekalahan bagi kita.
Then, sebesar apa pun bakat yang kita miliki, tanpa usaha, everything will be equal to ZERO. Maka dari itu, teman-teman, mari kita bangkit, jangan mau kalah dengan segala macam bentuk kemalasan dan godaan, bunuh semua rasa minder dan tidak percaya diri, dan lawan semua halangan yang ada. Seperti yang mbak Katty Perry bilang di lagunya, FIREWORKS:

You just gotta ignite, the light, and let it shine
Just own the night like the 4th of July

'Cause baby you're a firework
Come on, show 'em what you're worth
Make 'em go "Oh, oh, oh"
As you shoot across the sky-y-y

Menurut mbak Katty Perry, kita ini seperti kembang api. Kurang ajar, wong ayu-ayu & ganteng-ganteng gini kok dibilang kembang api!! Hehe. Jadi, seperti kembang api, sebelum disulut ya dia akan tetap menjadi onggokan berwarna abu-abu, sama sekali tidak menarik. Tapi setelah disulut, onggokan berwarna abu-abu itu akan berubah menjadi kembang api yang sangat indah dan penuh semangat. Kalo gak disulut selamanya, ya dia akan tetap menjadi onggokan itu selamanya. Please, jangan mau jadi onggokan abu-abu lebih lama lagi, ayo kita ambil korek api dan membakar diri kita, lho kok? hehe becandaa. Well, sudah saatnya kita bangkit seperti kembang api. Lalu siapa yang harus menyulutnya? Of course, it’s our own selves.
Ohya, dan jangan menjadi seperti si kancil yang sombong, tapi jadilah seperti Norem si cewek low profile. Hehehe.