Sebab
kedatanganmu seperti tetesan air hujan pertama setelah kemarau
panjang,
maka
aku menuliskan puisi ini untukmu
Kau
tahu hidupku pedih
Hidupku
layu seperti pohon-pohon yang meranggas,
dan
kering seperti tanah yang retak tanpa rembesan air
Lalu
kau datang, dengan segala keindahanmu,
sebagai
tetesan air pertama yang turun dari langit
Memberi
inisiasi penghijauan bagi dahan dan daun hidupku yang layu
Merasuki
seluruh hidupku
Mempengaruhi
segala tingkahku
Mengakhiri
kemarau panjangku
Membasahi
hidupku yang gersang
Memberi
rasa manis dalam hidupku yang pahit
Sebab
kau datang seperti tetesan air hujan pertama setelah kemarau
di
sini, di tanah tandusku
Hingga
kesan itu tidak pernah hilang
Melekat
bertautan seperti pagi mengingat malam, dan malam mengingat pagi
meski pertemuan mereka secepat fajar
Terimakasih
Sebab
kau turun di tanah tandusku, menjadi tetesan air hujan pertamaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih ^^