Sabtu, 03 Agustus 2013

Hujan setelah Kemarau

Sebab kedatanganmu seperti tetesan air hujan pertama setelah kemarau panjang,
maka aku menuliskan puisi ini untukmu
Kau tahu hidupku pedih
Hidupku layu seperti pohon-pohon yang meranggas,
dan kering seperti tanah yang retak tanpa rembesan air
Lalu kau datang, dengan segala keindahanmu,
sebagai tetesan air pertama yang turun dari langit
Memberi inisiasi penghijauan bagi dahan dan daun hidupku yang layu
Merasuki seluruh hidupku
Mempengaruhi segala tingkahku
Mengakhiri kemarau panjangku
Membasahi hidupku yang gersang
Memberi rasa manis dalam hidupku yang pahit
Sebab kau datang seperti tetesan air hujan pertama setelah kemarau
di sini, di tanah tandusku
Hingga kesan itu tidak pernah hilang
Melekat bertautan seperti pagi mengingat malam, dan malam mengingat pagi meski pertemuan mereka secepat fajar
Terimakasih
Sebab kau turun di tanah tandusku, menjadi tetesan air hujan pertamaku



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih ^^